Rabu, 22 Februari 2012




Mendengar kata "KASTA" pasti tak jauh dari agama Hindu.Penggolongan masyarakat dibagi menjadi 4, yang disebut dengan Catur Warna
1. Warna Brahmana, para pekerja di bidang spiritual ; sulinggih, pandita dan rohaniawan.
2. Warna Ksatria, para kepala dan anggota lembaga pemerintahan.
3. Warna Waisya, para pekerja di bidang ekonomi
4. Warna Sudra, para pekerja yang mempunyai tugas melayani/membantu ketiga warna di atas.

Apabila melihat penjelasan secara kaku, maka kita tidak akan menemukan apa2 disini. yang kita temukan hanyalah perpecahan masyarakat.Mari kita lihat pengertian dari sudut sebelahnya :)
1. Kasta Brahmana, golongan masyarakat yang dekat dengan Tuhan. Disini penulis tidak menyebutkan person / jabatan dan kedudukan dari masyarakat, tetapi menyatakan bahwa orang-orang yang ada pada golongan ini mengerti betul apa yang diinginkan oleh Tuhan.
2. Kasta Ksatria, adalah golongan yang memikirkan nasib orang banyak.
3. Kasta Waisya, adalah golongan yang hidup dan bekerja untuk kepentingan pribadi dan keluarganya. golongan pada kasta ini mengumpulkan kekayaan untuk anak turunnya.
4. Kasta Sudra, adalah golongan yang dianggap paling buruk karena dalam hidupnya hanya memikirkan bagaimana caranya bisa hidup. Injak bawah, sikut kanan kiri yang penting bisa hidup.

Jika kita lihat dari sudut pandang sifat, atau pengertian yang kedua, jelas bahwa pembagian Kasta bukan didasar dari kekayaan, tetapi dilihat dari jiwa dan pemikiran seseorang. Sudah jelas bahwa yang menjadi pimpinan dalam negeri ini adalah golongan Brahmana dan Ksatria. Golongan yang dekat dengan Tuhan dan selalu memikirkan orang banyak. Mengabdikan dirinya untuk kepentingan orang banyak.

Masalah pribadinya, tidak akan membuat dia menderita dan sedih, karena dalam pikirannya, dia fokus pada kesejahteraan orang banyak.

Sedangkan golongan Waisya dan Sudra, golongan yang hanya mementingkan dirinya sendiri dan keluarganya tidaklah pantas untuk menduduki sebuah jabatan apapun dikarenakan pasti menyengsarakan orang banyak.

Pada golongan ini, masalah pribadinya akan dianggap masalah yang paling besar seakan-akan dunia kiamat. Tetapi orang lain disampingnya tidak akan dianggap sama sekali.

Mohon pembaca menyingkirkan balok yang ada di mata, sehingga tulisan ini bisa memberikan inspirasi positif, bahwa tingkat kejiwaan seseorang adalah pemisah yang sangat nyata dalam hidup dan kehidupan. Penulis sedih, karena pimpinan negara tercinta ini bersifat selayaknya kaum Waisya dan Sudra.

Tetapi penulis lebih sedih karena masyarakat banyak dan orang-orang di sekitar penulis ternyata lebih condong ke kepribadian kasta Waisya, dan kasta Sudra.

Sepedih pedih nya masalah pribadimu, lebih berat dan lebih sedih masalah yang dialami oleh ibu pertiwi.


salam curhat,
Ali 

Tagged: , , ,

0 komentar:

Posting Komentar