Minggu, 24 Februari 2013


Sekembalinya dari kunjungan kerja ke dunia selama satu minggu, Batara Guru menggelar sidang istimewa di khayangan. Semua Dewa dikumpulkan dan tak lupa ia mengundang Semar, seorang Dewa yang bertugas menyamar di dunia.

“Sidang saya mulai, dan ini adalah hal yang sangat mendesak!” kata Batara Guru

Semua Dewa diam dan berpikir, ada peristiwa apakah dalam kunjungan kerja kemaren?

Hanya Semar yang berani bicara kepada Batara Guru,,,

“Mas Guru, sepertinya ada peristiwa yang sangat menarik dalam kunjungan kerja kemaren?

Bisa ceritakan kepada kami?”,,,

“Ya, dunia memang sudah gila!

Semar, kamu ada dimana? Mengapa semua menjadi tidak teratur seperti itu? Kamu kan punya tugas menjaga keseimbangan dunia?”,,,,

“Apanya yang tidak teratur mas Guru?”

“Waktu itu kamu mengijinkan tentang adanya facebook, alasannya supaya hubungan network bisa tanpa batas, sehingga manusia modern nggak usah belajar telepati lagi. Tinggal online internet dan bisa memanfaatkan facebook. Tapi saya lihat facebook hanya jadi tempat saling berdebat, saling menjelekkan, saling menunjukkan dirinya bisa!”

“Lho memang benar demikian kan mas Guru?”

“Mengapa mereka kamu biarkan seperti itu mas Semar?”

“Ini yang namanya KATARSIS mas Guru!
Saya mengijinkan adanya facebook karena bisa menjadi lahan dan wahana untuk KATARSIS. Manusia modern butuh tempat dan situasi untuk itu.”

Batara guru manggut-manggut dan memahami alasan yang diberikan oleh mas Semar.

“Ada lagi mas Semar!”

“Apa itu mas Guru?”

“Manusia modern sangat percaya adanya Tuhan, mereka selalu meminta kepada Tuhan, sedikit-sedikit langsung kepada Tuhan, hal-hal sepele dikeluhkan kepada Tuhan, memangnya Tuhan nggak capek kalo ngurusi hal-hal yang sepele seperti itu?”

“Ada peristiwa apa mas Guru?”

“Kemaren saya turun tepat di depan orang yang sedang berdoa kepada Tuhan, karena dia sangat percaya kepada Tuhan maka saya turun tepat didepan dia. Harapan saya adalah orang tersebut dapat mengenali yang sedang dimintai pertolongan itu siapa.”

“Lalu, apa yang terjadi mas Guru?”

“Orang tersebut BERTERIAK MINTA TOLONG, dia membaca ayat-ayat pengusir setan, mengangkat kitab suci untuk mengusir saya.”

“Wah, gawat!
Batara Guru dianggap setan dong kalau begitu?”,,, wakakakkk,,,, aaayaaanaaa,,,,

“Tidak sampai disitu saja, orang tersebut berhasil memanggil teman-temannya dan mereka beramai-ramai mengeroyok saya. Mereka bilang,

“itu Tuhan palsu!
Itu Tuhan palsu!
Ada manusia yang mengaku-ngaku Tuhan dengan memakai kekuatan Sihir!”

“Mereka mengeroyok mas Guru? Wah babak belur dong mas Guru?”,,,,
*beu ! kaciannya Mas Guru,,, hikz

“Untung saja ada seseorang yang melerai mereka, tampaknya itu adalah pimpinan mereka. Mereka semua hormat kepada orang tersebut dan menghentikan keroyokan mereka pada saya. Orang tersebut bilang pada yang lain,,,,

“biar orang ini akan saya urus dirumah, sudah kalian bubar dan teruskan doa kalian!”

“Mas Guru dibawa kerumah orang itu?”

“Ya, saya dibawa kerumah orang itu dan terjadilah percakapan kami”

*
(percakapan Batara Guru dengan pimpinan kelompok pengeroyok)

“Mengapa kamu menghentikan teman-temanmu yang mengeroyok aku?”

“Ampunilah saya, saya mengenal Tuhanku,” kata orang tersebut sambil sujud di depan Batara Guru.

“Lho, kamu mengenali aku?”

“Ya, saya mengenali Tuhan”

“Kalau kamu mengenal aku, mengapa tidak kamu jelaskan kepada pengikutmu itu, sehingga mereka juga mengenal aku?”

“Maafkan kami Tuhan, biarkan kami seperti ini. Saya sudah nyaman hidup seperti ini, saya bisa menyambung hidup bahkan lebih dari berkecukupan seperti ini. Sebaiknya Tuhan kembali lagi ke langit atau akherat dan jangan Tuhan kembali lagi ke sini, jangan kacaukan tatanan yang sudah saya bikin untuk kenyamanan saya ini.”

“Maksudmu apa? Katanya kamu mengenal aku?”

“Ya, cukuplah saya saja yang mengenal Tuhan, kalau saya bicara apa adanya, mereka tidak akan butuh saya lagi, mereka tidak akan datang kepada saya lagi. Sekarang saya mohon Tuhan tinggalkan tempat ini secepatnya.”

**
( percakapan pada sidang di khayangan )

“Begitulah mas Semar kejadiannya.”

“kh kh kh,,,, wuakakakkkkkkk …” Semar tertawa ngakak

“Lho kenapa mas Semar tertawa?”

“Sesungguhnya kan mas Guru tidak perlu datang lagi ke Dunia. Semua hukum sudah mas Guru tetapkan, dan semua manusia akan tunduk atau ikut pada hukum itu. Mereka punya kehendak bebas dalam menetapkan langkahnya.”

“Pertanyaan saya untukmu mas Semar, bagaimana kamu bisa betah didunia yang tidak mengenalimu?”

“Ya, mas Guru, walaupun sulit, tapi ini mesti saya jalankan. Saya tadinya juga berpikir, identitas apa yang akan saya pakai untuk bisa menjalani kehidupan di dunia ini. Akhirnya saya mimilih identitas sebagai pelayan, sebagai pembantu.”

“lho, kan mereka tidak akan mengenalimu sebagai Dewanya dewa?”

“Lebih baik seperti itu mas Guru, apabila mereka mengenaliku, tatanan dunia akan lebih gempar lagi, mereka akan bingung, kenapa Tuhan ada banyak?”

Semua yang hadir, para dewa dan dewanya dewa di sidang khayangan tersebut tertawa bersama mendengar penjelasan Semar.

Kemurkaan Batara Guru sekarang terjawab oleh dirinya sendiri,
Okeh lah klo begituh,,,, :)

Cag.

_/\_
Salam damai tanpa murka,
Ra-Hayu

Tagged: , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar