Senin, 12 Januari 2015

Hari hari ini aku bingung dengan cara pandang masyarakat dan penghuni facebook pada umumnya. Orang-orang mulai mendesak Organisasi Kemasyarakatan yang aku dimana aku menjadi salah satu warga di dalamnya. ORMAS bergerak di bidang sosial budaya tetapi selalu diisukan ke masalah agama. Lucu kan ?


Sekiranya gambar di atas ini jelas bahwa ajaran dari Abraham yang menjadi dasar dari ORMAS tempat aku beraktifitas ini berbeda dengan ajaran agama. Dimana ajaran Abraham mengajarkan untuk beraktifitas dan berusaha untuk menghadapi apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi ajaran agama hanya mengajarkan untuk berdoa tanpa adanya usaha dan berhayal akan ada hal ajaib yang akan terjadi.

Miris memang, karena aktifitas ORMAS yang begitu mengundang simpati masyarakat sehingga banyak yang iri dan mengisukan hal-hal negatif kepada ORMAS. Sebutlah namanya adalah GAFATAR, Gerakan Fajar Nusantara.

Dalam websitenya, terlihat jelas aktifitas dan aksi sosial yang diselenggarakan. Gak heran jika banyak orang-orang yang kemudian iri dengan ORMAS ini. Banyak pertanyaan yang menjebak seperti pada gambar berikut :


Datu Wiryawan adalah pengguna facebook yang sering menggiring opini bahwa GAFATAR bergerak di bidang agama dan cenderung untuk menjebak warga GAFATAR di facebook untuk salah menjawab pertanyaan sehingga warga GAFATAR menjadi melanggar pasal subversif tentang penistaan agama. Jelas-jelas pertanyaannya menggiring.

Pada blog ini saya akan mencoba menjawab pertanyaan beliau sehingga tidak lagi diulang-ulang dan tidak lagi terkesan menutup nutupi. Dan perlu diingat, saya menjawab pertanyaan Datu Wiryawan ini atas dasar pribadi. Apabila ingin secara organisatoris, silakan temui saya di kantor GAFATAR yang jelas-jelas alamatnya ada pada website resmi di http://www.gafatar.or.id

1. Bagaimana ajarannya?
Ajaran apa ? ajaran GAFATAR ? yang namanya organisasi, pasti memiliki visi dan misi untuk tujuan masa panjangnya. 


A s a s

 GAFATAR adalah Organisasi kemasyarakatan yang berasaskan Pancasila.

V i s i

 Terwujudnya tata kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang damai sejahtera, beradab, berkeadilan dan bermartabat di bawah naungan Tuhan Yang Maha Esa melalui penyatuan nilai-nilai luhur bangsa, peningkatan kualitas ilmu dan intelektualitas, serta pemahaman dan pengamalan nilai-nilai universal agar menjadi rahmat bagi semesta alam.

M i s i

 Memperkuat solidaritas, kebersamaan, persatuan, dan kesatuan khususnya antar sesama elemen bangsa Indonesia serta dunia pada umumnya. Selain itu, juga memupuk saling pengertian dan kerja sama antar sesama lembaga yang memiliki kepedulian dan perhatian terhadap upaya perdamaian dan kesejahteraan dunia.

program kerja, silakan kunjungi ke link berikut : program kerja
2. Siapa tuhannya?
Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, jika anda mempercayai-Nya

3. Siapa nabinya?
Seperti pertanyaan di alam kubur. Nabi, berasal dari bahasa arab Naba' yang artinya berita besar. Nabi berarti orang yang membawa kabar berita besar dari zaman dahulu sampai sekarang. dari Adam sampai nabi di akhir zaman yang selalu membawa berita besar.

4. Apa yang dipercayai dan di imani?
Percaya dengan kebenaran.

5. Kitabnya seperti apa?
Kitab artinya kan buku atau bacaan. apa perlu dijelaskan bagaimana bentuk buku ?

6. Bagaimana cara menyebarkannya?
Menyebarkan apa nih ? menyebarkan GAFATAR ? ya dengan cara melakukan edukasi kepada masyarakat dan bersama-sama melakukan bakti sosial kepada masyarakat. Atau dengan cara berdialog.

7. Apakah mengimani Alquran?
Ya. saya mengimani Al-Qur'an. Bahkan tidak sebatas mengimani saja, tetapi justru mempelajari dan menjadikan Al-Qur'an ini dasar untuk beraktifitas. Jika anda meragukan argumen saya, coba tunjukkan ayat Al-Qur'an yang bertentangan dengan aktifitas GAFATAR. saya jamin anda tidak akan menemukannya.

8. Apakah wajib Sholat dan melakukan ibadah seperti Muslim?
Itu urusan agama anda. Bagi warga GAFATAR tidak ditentang untuk melakukan ibadah maupun ritual agamanya. dan GAFATAR tidak ikut campur dalam ibadah agama para warganya. Karena di GAFATAR tidak hanya ada orang islam. ada agama lain dah ada aliran kepercayaan di dalamnya.

9. Siapa ahmad musadeq itu, apa peranananya? 
Beliau adalah guru spiritual dan penasehat dari aktifitas GAFATAR. Apakah ajaran Ahmad Musadeq ini buruk atau baik ? anda lihat aktifitas GAFATAR. Dari donor darah, cek kesehatan gratis, bersih lengkungan itu semua ajaran dari beliau, silakan anda nilai.

10. Mengapa tidak diperbolehkan menggunakan bahasa arab dalam lingkup Gafatarian?
Bukan tidak diperbolehkan. Akan tetapi, GAFATAR adalah Gerakan Fajar Nusantara. Bukan Gerakan Fajar Arab. Ya lebih condong ke tempat dimana GAFATAR berada. Masa di Indonesia memakai bahasa arab. apakah yang diajak ngomong nanti bisa memahami apa yang dibawa ?


Semoga yang membaca tulisan ini telinganya tidak tuli, matanya juga tidak buta sehingga dibukakan pintu hidayah kepada pembaca.

Kamis, 01 Januari 2015


Mandalajati Niskala Seorang Filsuf  Sunda Abad 21 Menjelaskan Dalam Buku SANG PEMBAHARU DUNIA DI ABAD 21, Mengenai Filsafat SASTRA JENDRA HAYU NINGRAT PANGRUWATING DIYU YANG ADA KAITANNYA DENGAN BAHASA IBU.

Filsafat Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu oleh Mandalajati Niskala dianalogikan bagai sebuah kotak yang berisi rahasia besar. Kotak itu berukuran panjang 1M, lebar 1M dan tinggi 1M. Kotak terbuat dari bahan yang tidak bisa dihancurkan oleh kekuatan apapun, sebab kotak itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Kemudian kotak dikunci dengan gembok rahasia yang juga tidak bisa dibobol oleh kekuatan apapun karena gembok rahasia itupun diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Di atas kotak tersebut diletakan Handbook sebagai pedoman untuk membuka kotak rahasia, dan harus didahului bagaimana caranya membuka gembok rahasia itu. Jika gembok rahasia telah mampu dibuka, di dalamnya terdapat isi yang sangat rahasia dan misteri yang bernama Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu. Aneh bin ajaib jangankan isi kotak, gemboknya saja hingga kini abad 21 belum ada yang sanggup membuka. Handbook kotak tersebut berisi simpul-simpul dan simpul-silmpul tersebut merupakan cerita; Resi Wisrawa memulai penjabaran apa arti ilmu Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu.
Namun sebelum wejangan berupa penjabaran makna ilmu Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu diajarkan kepada Dewi Sukesih, Resi Wisrawa memberikan sekilas tentang ilmu itu kepada Sang Prabu Sumali. Resi Wisrawa berkata lembut, bahwa seyogyanya tak usah terburu-buru, kehendak Sang Prabu Sumali pasti terlaksana. Jika dengan sesungguhnya menghendaki keutamaan dan ingin mengetahui arti sastra jendra.

Ajaran Ilmu Sastra Jendra itu adalah, barang siapa yang menyadari dan menaati benar makna yang terkandung di dalam ajaran itu akan dapat mengenal watak diri pribadi. Nafsu-nafsu ini selanjutnya dipupuk, dikembangkan dengan sungguh-sungguh secara jujur, di bawah pimpinan kesadaran yang baik dan bersifat jujur. Dalam pada itu yang sifat buruk jahat dilenyapkan dan yang bersifat baik dikembangkan sejauh mungkin. Kesemuanya di bawah pimpinan kebijaksanaan yang bersifat luhur, dan seterusnya……, dan seterusnya hingga cerita tuntas setebal buku.

Handbook itu diperebutkan dan diklaim sebagai kitab Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu. Muncullah disana-sini akhli kitab Sastra Jendra, sebab disangkanya Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu itu berupa “KIWIR KIWIR SETEBAL BUKU”, padahal buku yang terletak diatas kotak itu, hanyalah sebuah Handbook untuk membuka gembok rahasia agar kotak dapat dibuka.
Jika kotak ternyata dapat dibuka karena Handbook dibaca dengan benar, di dalam kotakpun masih ada Handbook lainnya sebagai pegangan tata-titi untuk membuka rahasia Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu.

Sampai saat ini kotak itu masih tertutup rapat dan gembok rahasiapun belum ada yang sanggup membuka. Ketahuilah jika nanti Gembok rahasia dapat diketahui kuncinya, sehingga kotak itu dapat dibuka, maka Kitab Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu beserta Handbooknya HILANG DITELAN ALAM atas izin Tuhan Yang Maha Kuasa, melanglang jagat “Trimurti” menemui “Sejati Diri”, mengendap merelung darah “HUDAR, HADIR, HIDIR”, sehingga orang yang berebut untuk mewarisinya hanya mendapati kotak dengan RUANG KOSONG.

Inilah sebuah analogi yang disampaikan oleh Mandalajati Niskala mengenai Filsafat Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu yang masih menjadi sebuah misteri besar dalam dunia filsafat dan spiritual. Menurut pandangan Mandalajati Niskala bahwa Filsafat Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu merupakan kamus ilmu yang tanpa limit dalam sebuah sistem filsafat kehidupan semesta, namun hingga kini bagi banyak kalangan akhli masih terbalut selaput tebal. Mandalajati Niskala mampu menyingkapnya menjadi sebuah mustika ilmu pengetahaun yang luar bisa. Jujur saja rata-rata para pakar seperti kami, tidak faham akan kandungan filsafat Sastra Jendra dan hanya terjebak pada alur cerita Wisrawa, Dewi Sukesih, dll.
Terbongkarnya kandungan filsafat Sastra Jendra oleh Mandalajati Niskala, ditandai dengan penjelasan panjang lebar yang beliau sampaikan pada bahasan filsafat di banyak pertemuan. Akibatnya banyak kalangan yang intinya ingin memahami lebih jaun mengenai Sastra Jendra dan bertanya kepada beliau tentang rahasia yang terkandung didalamnya. Kami mengikuti dan mengamati apa yang dijelaskan Mandalajati Niskala sangat berbeda dengan yang dipahami oleh mereka yang mengklaim para akhli budaya. Mereka umumnya hingga kini masih buta dan meraba-raba. Gambaran rahasia Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu ditandai dengan lahirnya syair “Nitis Ngawanci” yang beliau tulis sebagai berikut: ———————————–
Cur pulung Mandala Agung,
- Mandala Sastrahing Jendra,
- Mandala Hayuning Ratu,
- Mandala Pangruwating Diyu,
- Mandala jatining rasa Geus ngucur jati rahayu,
- Jati Langit Lohing Mahpud,
- Nitis Bumi Loh Jinawi,
- Nitis sumereping ati,
- Ati kula ati Sunda,
- Matarema Insun – Dia,
- Ati rasa nu sajati,
- Nu ngancik na jero diri.
Pur ngempur cahyahing Mandalajati, nu ngebrak gilang gumilang, Nu hurung jero kurungan
Pur ngempur Mandala Agung Cahyahing gilang gumilang Nu nyaangan Pawenangan Sastrahing Jendra Hayuning Ratu Pangruwating Diyu PANGGUMULUNG “keun upayakeun” Mandala Jati kana “kun fayakuning” Mandala Agung.
Rep rerep sumerep-hing gumulung nyarungsum balung Tis nitis tumitis-hing ngagetih ngaati Jleg ngadeg Sastra-hing Jendra Hayun-hing Ratu Pangruwat-hing Diyu Nyurup ngamanusa Sunda Dina adegan Khalifah,
———————————–

Dalam local genius (Local Wisdom) ada ritual untuk bersyukur kepada alam dalam bentuk sajen yang dalam arti bahasa merupakan saji atau sesaji. Para peneliti sejarah menganggap bahwa ritual sesaji merupakan ritual animisme dan dinamisme.

sumber : http://ahmadsamantho.wordpress.com

Minggu, 07 September 2014

Percakapan antara Djadjang dan Mamad Oleh: Kwik Kian Gie 

 Pemerintah berencana tidak membolehkan kendaraan berpelat hitam membeli bensin premium, karena harga Rp. 4.500 per liter jauh di bawah harga pokok pengadaannya. Maka pemerintah rugi besar yang memberatkan APBN. Apakah benar begitu? Kita ikuti percakapan antara Djadjang dan Mamad. Djadjang (Dj) seorang anak jalanan yang logikanya kuat dan banyak baca. Mamad (M) seorang Doktor yang pandai menghafal. 

Dj: Mad, apa benar sih pemerintah mengeluarkan uang tunai yang lebih besar dari harga jualnya untuk setiap liter bensin premium ?

M: Benar, Presiden SBY pernah mengatakan bahwa semakin tinggi harga minyak mentah di pasar internasional, semakin besar uang tunai yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengadakan bensin. Indopos tanggal 3 Juli 2008 mengutip SBY yang berbunyi: “Jika harga minyak USD 150 per barrel, subsidi BBM dan listrik yang harus ditanggung APBN Rp. 320 trilyun. Kalau USD 160, gila lagi. Kita akan keluarkan (subsidi) Rp. 254 trilyun hanya untuk BBM.”

Dj: Jadi apa benar bahwa untuk mengadakan 1 liter bensin premium pemerintah mengeluarkan uang lebih dari Rp. 4.500? Kamu kan doktor Mad, tolong jelaskan perhitungannya bagaimana?

M: Gampang sekali, dengarkan baik-baik. Untuk mempermudah perhitungan buat kamu yang bukan orang sekolahan, kita anggap saja 1 USD = Rp. 10.000 dan harga minyak mentah USD 80 per barrel. Biaya untuk mengangkat minyak dari perut bumi (lifting) + biaya pengilangan (refining) + biaya transportasi rata-rata ke semua pompa bensin = USD 10 per barrel. 1 barrel = 159 liter. Jadi agar minyak mentah dari perut bumi bisa dijual sebagai bensin premium per liternya dikeluarkan uang sebesar (USD 10 : 159) x Rp. 10.000 = Rp. 628,93 – kita bulatkan menjadi Rp. 630 per liter. Harga minyak mentah USD 80 per barrel. Kalau dijadikan satu liter dalam rupiah, hitungannya adalah : (80 x 10.000) : 159 = Rp. 5.031,45. Kita bulatkan menjadi Rp. 5.000. Maka jumlah seluruhnya kan Rp. 5.000 ditambah Rp. 630 = Rp. 5.630? Dijual Rp. 4.500. Jadi rugi sebesar Rp. 1.130 per liter (Rp. 5.630 – Rp. 4.500). Kerugian ini yang harus ditutup oleh pemerintah dengan uang tunai, dan dinamakan subsidi. 

Dj: Hitung-hitunganmu aku ngerti, karena pernah diajari ketika di SD dan diulang-ulang terus di SMP dan SMA. Tapi yang aku tak paham mengapa kau menghargai minyak mentah yang milik kita sendiri dengan harga minyak yang ditentukan oleh orang lain ?  

M: Lalu, harus dihargai dengan harga berapa? 

Dj: Sekarang ini, minyak mentahnya kan sudah dihargai dengan harga jual dikurangi dengan harga pokok tunai? Hitungannya Rp. 4.500 – Rp. 630 = Rp. 3.870 per liter? Kenapa pemerintah dan kamu tidak terima? Kenapa harga minyak mentahnya mesti dihargai dengan harga yang Rp. 5.000?  

M: Kan tadi sudah dijelaskan bahwa harga minyak mentah di pasar dunia USD 80 per barrel. Kalau dijadikan rupiah dengan kurs 1 USD = Rp. 10.000 jatuhnya kan Rp. 5.000 (setelah dibulatkan ke bawah). 

Dj: Kenapa kok harga minyak mentahnya mesti dihargai dengan harga di pasar dunia? 

M: Karena undang-undangnya mengatakan demikian. Baca UU no. 22 tahun 2001 pasal 28 ayat 2. Bunyinya : “Harga Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi diserahkan pada mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar.” Nah, persaingan usaha dalam bentuk permintaan dan penawaran yang dicatat dan dipadukan dengan rapi di mana lagi kalau tidak di New York Mercantile Exchange atau disingkat NYMEX? Jadi harga yang ditentukan di sanalah yang harus dipakai untuk harga minyak mentah dalam menghitung harga pokok.  

Dj: Paham Mad. Tapi itu akal-akalannya korporat asing yang ikut membuat Undang-Undang no. 22 tahun 2001 tersebut. Mengapa bangsa Idonesia yang mempunyai minyak di bawah perut buminya diharuskan membayar harga yang ditentukan oleh NYMEX? Itulah sebabnya Mahkamah Konstitusi menyatakannya bertentangan dengan konstitusi kita. Putusannya bernomor 002/PUU-I/2003 yang berbunyi : “Pasal 28 ayat (2) yang berbunyi : “Harga Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi diserahkan pada mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar dari Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.”  

M: Kan sudah disikapi dengan sebuah Peraturan Pemerintah (PP)? 

Dj: Memang, tapi PP-nya yang nomor 36 tahun 2004, pasal 27 ayat (1) masih berbunyi : “Harga Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi, keuali Gas Bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil, DISERAHKAN PADA MEKANISME PERSAINGAN USAHA YANG WAJAR, SEHAT DAN TRANSPARAN”. Maka sampai sekarang istilah “subsidi” masih dipakai terus, karena yang diacu adalah harga yang ditentukan oleh NYMEX.  

M: Jadi kalau begitu kebijakan yang dinamakan “menghapus subsidi” itu bertentangan dengan UUD kita? 

Dj: Betul. Apalagi masih saja dikatakan bahwa subsidi sama dengan uang tunai yang dikeluarkan. Ini bukan hanya melanggar konstitusi, tetapi menyesatkan. Uang tunai yang dikeluarkan untuk minyak mentah tidak ada, karena milik bangsa Indonesia yang terdapat di bawah perut bumi wilayah Republik Indonesia. Menurut saya jiwa UU No. 22/2001 memaksa bangsa Indonesia terbiasa membayar bensin dengan harga internasional. Kalau sudah begitu, perusahaan asing bisa buka pompa bensin dan dapat untung dari konsumen bensin Indonesia. Maka kita sudah mulai melihat Shell, Petronas, Chevron. 

M: Kembali pada harga, kalau tidak ditentukan oleh NYMEX apakah mesti gratis, sehingga yang harus diganti oleh konsumen hanya biaya-biaya tunainya saja yang Rp. 630 per liternya? 

Dj: Tidak. Tidak pernah pemerintah memberlakukan itu dan penyusun pasal 33 UUD kita juga tidak pernah berpikir begitu. Sebelum terbitnya UU nomor 22 tahun 2001 tentang Migas, pemerintah menentukan harga atas dasar kepatutan, daya beli masyarakat dan nilai strategisnya. Sikap dan kebijakan seperti ini yang dianggap sebagai perwujudan dari pasal 33 UUD 1945 yang antara lain berbunyi : ”Barang yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat” Dengan harga Rp. 2.700 untuk premium, harga minyak mentahnya kan tidak dihargai nol, tetapi Rp. 2.070 per liter (Rp. 2.700 – Rp. 630). Tapi pemerintah tidak terima. Harus disamakan dengan harga NYMEX yang ketika itu USD 60, atau sama dengan Rp. 600.000 per barrel-nya atau Rp. 3.774 (Rp. 600.000 : 159) per liternya. Maka ditambah dengan biaya-biaya tunai sebesar Rp. 630 menjadi Rp. 4.404 yang lantas dibulatkan menjadi Rp. 4.500. Karena sekarang harga sudah naik lagi menjadi USD 80 per barrel pemerintah tidak terima lagi, karena maunya yang menentukan harga adalah NYMEX, bukan bangsa sendiri. Dalam benaknya, pemerintah maunya dinaikkan sampai ekivalen dengan harga minyak mentah USD 80 per barrel, sehingga harga bensin premium menjadi sekitar Rp. 5.660, yaitu: Harga minyak mentah : USD 80 x 10.000 = Rp. 800.000 per barrel. Per liternya Rp. 800.000 : 159 = Rp. 5.031, ditambah dengan biaya-biaya tunai sebesar Rp. 630 = Rp. 5.660 Karena tidak berani, konsumen dipaksa membeli Pertamax yang komponen harga minyak mentahnya sudah sama dengan NYMEX. 

M: Kalau begitu pemerintah kan kelebihan uang tunai banyak sekali, dikurangi dengan yang harus dipakai untuk mengimpor, karena konsumsi sudah lebih besar dibandingkan dengan produksi. 

Dj: Memang, tapi rasanya toh masih kelebihan uang tunai yang tidak jelas ke mana perginya. Kaulah Mad yang harus meneliti supaya diangkat menjadi Profesor. 

sumber : mailist

Jumat, 01 Maret 2013


Luar biasanya perkembangan teknologi saat ini, dimana kelompok masyarakat berkumpul tidak lagi dengan pertemuan di dunia nyata. Namun juga dengan adanya perkembangan dunia nyata saat ini, membuat orang-orang saling bertukar informasi dengan bebasnya.

Dari luar pulau, dari luar negara semuanya dapat saling berhubungan. Saling menukar informasi, main game bersama, bahkan jual beli pun dapat dilakukan. Akan tetapi lama kelamaan jejaring sosial ini dipergunakan untuk curhat bagi orang-orang yang tidak mempunyai keberanian di dunia nyata.

Dari anak kecil, dewasa, orang baik, bahkan penjahat pun bisa masuk dan berkumpul di dalam jejaring sosial. Hal ini mengakibatkan anak kecil mempunya perkembangan yang sangat pesat kedewasaannya. Namun sayangnya, orang-orang yang mempunyai niatan jahat semakin beraksi.

Orang-orang jahat itu melebarkan sayapnya dengan memakai beberapa acount jejaring sosial. Ada yang memakai simbol perempuan, bahkan ada yang mempergunakan dua sisi kejiwaan demi melancarkan niat busuknya.

Pesan saya, waspadalah terhadap acount-acount jejaring sosial. Jangan sampai nomor telephone rumah, ponsel jatuh ke tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Banyak sudah yang terjebak dengan liciknya orang-orang berniatan busuk ini.

Entah apa maksud dan tujuannya, sampai-sampai menyebarkan fitnah dan menjelek-jelekkan orang ataupun kelompok tertentu. Punya dendam apakah orang itu sampai mengkorek-korek, menjelek-jelekkan, memfitnah. Dan punya untung apakah orang tersebut ?

Di sisi lain, jejaring sosial juga mempunyai dampak positif bagi pedagang dan ibu rumah tangga yang bisa memperoleh penghasilan tanpa meninggalkan kewajibannya di rumah. Benar benar luar biasa.

Salam,

_/\_

Ariadi Jatmiko

Minggu, 24 Februari 2013

Bejo, adalah seorang pendekar yang sakti mandraguna di negeri ini. Tidak ada seorang pun jagoan silat yang bisa mengalahkannya. Jauh sudah dia mengembara dari seluruh penjuru. Namun dengan tingkat ilmu beladirinya yang luar biasa itu, Bejo tetap merasa ada yang kurang dari dirinya.

Bejo berkelana kembali mencari guru yang bisa mengajarkannya ilmu kanuragan maupun ilmu budi pekerti sehingga rasa janggal yang dia rasakan sirna. Sebagaimana para pendekar pada umumnya, watak dan perilaku Bejo sangatlah kasar. Sepadan dengan tubuhnya yang tegap tinggi besar. Siapa yang tak gentar melihat dia dan gertakannya yang cetar membahana itu.

Siapa yang bersungguh sungguh, pasti akan mendapatkan hasil juga. Bejo akhirnya mendengar ada seorang pertapa yang sangat luar biasa hebatnya. Gemuruh angin selalu menyertai kemana pertapa itu pergi. Tinggalnya ada di puncak gunung salak yang memang sangat angker. Pesawat dari Rusia saja jatuh saat melewati puncak gunung ini.

Badai kan dilewati, lautan api (selat sunda) pun diseberangi oleh Bejo demi menemui pertapa itu. Dengan susah payah ia mendaki puncak gunung salak. Dinas pemerintah yang melarang pun tak berkutik melawan gertakan Bejo.

Memang jauh dari peradaban tempat pertapa tersebut, sampai sampai hanya dengan jalan kaki sajalah tempat pertapa dapat dicapai. Namun apa boleh buat, mungkin nasib kurang mujur. Bukannya diterima sebagai murid, Bejo malahan diusir oleh pertapa tua itu. Bejo tak lantas mundur dan putus asa. Dia bahkan duduk di depan pintu rumah pertapa siang malam demi mendapat pengajaran dari pertapa. Setelah tujuh hari lamanya, akhirnya pertapa bersedia menemui Bejo.

Pertapa : "Ada apa anak muda ? Bukankah engkau sudah hebat. engkau adalah Bejo sang cetar membahana pendekar tak terkalahkan di negeri ini"
Bejo : "Saya ingin berguru kepada pertapa agar tak ada yang mengalahkan aku lagi. Memang saat ini aku tak terkalahkan. Namun suatu saat nanti aku akan tua dan lemah seperti pak tua."
Pertapa : "Hahaha... dasar anak tidak tahu rasa syukur. apa kamu pikir aku akan menerimamu sebagai murid ? Apa yang bisa aku ajarkan pada pendekar yang tak terkalahkan ini ?"
Bejo : "Apa aja yang penting bisa membuat aku kuat"
Pertapa : "Baiklah, aku akan menerimamu sebagai murid asalkan engkau bisa menjawab pertanyaanku."
Bejo : "Baik pak tua, apa pertanyaanmu ?"
Pertapa : "Lebih hebat mana antara keras dan lembut ?"
Bejo : "....."
Pertapa : "Pikirkanlah dulu. kalau sudah mengerti, datanglah ke tempat ini lagi anak muda"

Namun sampai esok hari, Bejo masih tidak mengerti arti dan jawaban dari pertanyaan pertapa. Bejo yang tak kenal menyerah itu tetap memaksa menemui pertapa.

Bejo : "Wahai pertapa, aku memang tidak mengerti arti dan jawaban dari pertanyaanmu. Sudilah pertapa memberikan petunjuk kepadaku"
Pertapa : "Baik. ini untuk menghargai jerih payahmu. Perhatikanlah wahai anak muda. OOOOOOOOOOSSSSSSSSSHHHHHHH....."
Bejo : "Maksud pertapa ?"
Pertapa : "HEHEHE,,, renungkanlah dulu petunjukku, dan datanglah esok lagi"

Bejo masih juga bingung, dan besoknya datang lagi ke rumah pertapa. Namun pertapa tetap memberi petunjuk berupa teriakan OOOOOOOOOOSHHHHHH..... Yang membuat Bejo tambah bingung. Tiap hari Bejo selalu mendatangi rumah pertapa. Hingga pada hari keempat puluh, pertapa itu berbelas kasihan kepada Bejo.

Pertapa : "Nak, kamu masih belum mengerti juga. Perhatikanlah mulutku. OOOOOOOOOSSSSSSSSSHHHHHHH...... Apa yang dapat kamu lihat nak ?"
Bejo : "Berupa teriakan pak tua."
Pertapa : "Dasar anak muda. lihatlah mulutku untuk memperhatikan keras dan lunak. Lihat gigiku yang keras ini telah rontok dimakan usia. Namun lidahku yang lunak tetap utuh sebagaimana aku lahir. Jelas kan nak, bahwa kekerasant tidaklah kuat untuk menghadapi hal yang lunak. Kekerasan tidaklah solusi. Lihatlah para pendahulu yang mendapat julukan SRI atau pemimpin negara yang mendapat julukan RATU. Mereka bukanlah perempuan, tetapi sifak lunak dan adil yang harus mereka lakukan dapat melumpuhkan orang-orang kuat seperti dirimu"

Bejo pun tertegun dan mulai saat itu dia mengabdikan dirinya kepada masyarakat. sifatnya yang dulu garang sekarang berangsur angsur menjadi lunak, sopan, penuh cinta kasih. Bejo yang dulu dijauhi masyarakat dan hanya bersahabat dengan pedang, sekarang berubah menjadi orang yang penuh cinta kasih dan disegani masyarakat.

Cerita ini hanya gambaran tentang keras dan lunak. Mana yang lebih kuat ?

salam,

_/\_

Ariadi Jatmiko

Teringat dengan sebuah materi pada seminar yang berjudul "Homeschooling dan Pendidikan Mandiri" oleh beberapa orang praktisi dari terbitan universitas ternama di negeri ini. Banyak yang dia ajarkan kepada audience. Bahkan penulis pun takjub dan terkesima seolah olah terhipnotis oleh apa yang praktisi uraikan.

Dua poin yang sangat menarik adalah :
1. Hindari penggunaan kata "JANGAN" pada saat berkomunikasi dengan anak. Penggunaan kata "JANGAN" akan memancing si anak untuk melakukan hal yang dilarang karena secara tidak langsung mengajarkan apa yang seharusnya tidak dikerjakan oleh si anak.
2. Pendidikan adalah hak anak. Berikanlah hak anak dengan sepenuhnya dan jangan larang anak berbuat apapun di usia dini.

Tentu kedua poin tersebut sangat berlawanan dengan mainstream. Namun pada malam ini saat penulis kembali merenungkan dua hal tersebut, ada beberapa hal yang sangat janggal. Pada poin pertama, ada larangan untuk mengenalkan hal yang tidak boleh dilakukan si anak. Meskipun para praktisi berbicara seperti itu, namun jika kita perhatikan bagaimana Yang Maha Kuasa menciptakan kita.

Bagaimana Sang Pencipta membentuk mulut kita yang di dalamnya terdapat dua hal yang berlawanan. Ada yang lunak (lidah) dan ada yang keras. Dimana pada saat usia menggerogoti yang keras, sehingga yang bertahan hanya yang lunak. Terlihat jelas bahwa Sang Pencipta sendiri mendidik ciptaan-NYA untuk mengerti dua hal yang saling berlawanan, dan menunjukkan hal mana yang harusnya diambil pelajaran oleh kita. Jika lunak dan keras diadukan, maka yang bertahan adalah yang lunak, yang lembut seperti lidah dengan gigi.

Terlihat jelas bahwa melarang dalam bentuk mengenalkan hal yang tidak boleh dilakukan si anak itu sangat penting. Apabila anak tidak mengerti mana yang salah, bagaimana mungkin dia akan mengerti hal yang benar. Jika ada suatu larangan, maka akan ada suatu perintah seperti mengajarkan anak untuk bangun pagi, mengajarkan anak untuk sopan santun, dll.

Poin yang kedua, pendidikan adalah suatu hak dan bukan kewajiban. Memang kedengarannya sangat ideal bahwan pendidikan itu tidak perlu dipaksakan dan harus dilakukan dengan penuh cinta. Namun mencintai pembelajaran dan pendidikan itu juga butuh belajar dan latihan. Dengan kata lain, pendidikan dan pembelajaran itu wajib diajarkan, dan wajib diterima oleh si anak. Entah pendidikan di sekolah formal, maupun pendidikan di sekolah informal.

Pendidikan di masa kanak-kanak akan membentuk pribadi dia di masa dewasa. Oleh karena itu, bagaimana anak di masa mendatang, adalah bagaimana masa kanak-kanaknya dididik oleh orang tua dan lingkungannya. Apabila dibentuk, ditempa, dan dilatih hanya untuk skill yang tangguh tanpa dibekali akar yang kuat seperti moral dan budi pekerti, ibarat buah yang masak karena kena karbit. Dia dipaksa masak sebelum pada waktunya sehingga hanya terlihat ranum sesaat namun rasanya masam, dan akan membusuk di usia dewasanya.

Mari kita semua membentuk suatu lingkungan yang harmonis, penuh dengan cinta kasih di sekitar anak agar si anak menjadi buah yang masak di pohon. Yang matang dang manis rasanya.

salam

_/\_
Ariadi Jatmiko

Sekembalinya dari kunjungan kerja ke dunia selama satu minggu, Batara Guru menggelar sidang istimewa di khayangan. Semua Dewa dikumpulkan dan tak lupa ia mengundang Semar, seorang Dewa yang bertugas menyamar di dunia.

“Sidang saya mulai, dan ini adalah hal yang sangat mendesak!” kata Batara Guru

Semua Dewa diam dan berpikir, ada peristiwa apakah dalam kunjungan kerja kemaren?

Hanya Semar yang berani bicara kepada Batara Guru,,,

“Mas Guru, sepertinya ada peristiwa yang sangat menarik dalam kunjungan kerja kemaren?

Bisa ceritakan kepada kami?”,,,

“Ya, dunia memang sudah gila!

Semar, kamu ada dimana? Mengapa semua menjadi tidak teratur seperti itu? Kamu kan punya tugas menjaga keseimbangan dunia?”,,,,

“Apanya yang tidak teratur mas Guru?”

“Waktu itu kamu mengijinkan tentang adanya facebook, alasannya supaya hubungan network bisa tanpa batas, sehingga manusia modern nggak usah belajar telepati lagi. Tinggal online internet dan bisa memanfaatkan facebook. Tapi saya lihat facebook hanya jadi tempat saling berdebat, saling menjelekkan, saling menunjukkan dirinya bisa!”

“Lho memang benar demikian kan mas Guru?”

“Mengapa mereka kamu biarkan seperti itu mas Semar?”

“Ini yang namanya KATARSIS mas Guru!
Saya mengijinkan adanya facebook karena bisa menjadi lahan dan wahana untuk KATARSIS. Manusia modern butuh tempat dan situasi untuk itu.”

Batara guru manggut-manggut dan memahami alasan yang diberikan oleh mas Semar.

“Ada lagi mas Semar!”

“Apa itu mas Guru?”

“Manusia modern sangat percaya adanya Tuhan, mereka selalu meminta kepada Tuhan, sedikit-sedikit langsung kepada Tuhan, hal-hal sepele dikeluhkan kepada Tuhan, memangnya Tuhan nggak capek kalo ngurusi hal-hal yang sepele seperti itu?”

“Ada peristiwa apa mas Guru?”

“Kemaren saya turun tepat di depan orang yang sedang berdoa kepada Tuhan, karena dia sangat percaya kepada Tuhan maka saya turun tepat didepan dia. Harapan saya adalah orang tersebut dapat mengenali yang sedang dimintai pertolongan itu siapa.”

“Lalu, apa yang terjadi mas Guru?”

“Orang tersebut BERTERIAK MINTA TOLONG, dia membaca ayat-ayat pengusir setan, mengangkat kitab suci untuk mengusir saya.”

“Wah, gawat!
Batara Guru dianggap setan dong kalau begitu?”,,, wakakakkk,,,, aaayaaanaaa,,,,

“Tidak sampai disitu saja, orang tersebut berhasil memanggil teman-temannya dan mereka beramai-ramai mengeroyok saya. Mereka bilang,

“itu Tuhan palsu!
Itu Tuhan palsu!
Ada manusia yang mengaku-ngaku Tuhan dengan memakai kekuatan Sihir!”

“Mereka mengeroyok mas Guru? Wah babak belur dong mas Guru?”,,,,
*beu ! kaciannya Mas Guru,,, hikz

“Untung saja ada seseorang yang melerai mereka, tampaknya itu adalah pimpinan mereka. Mereka semua hormat kepada orang tersebut dan menghentikan keroyokan mereka pada saya. Orang tersebut bilang pada yang lain,,,,

“biar orang ini akan saya urus dirumah, sudah kalian bubar dan teruskan doa kalian!”

“Mas Guru dibawa kerumah orang itu?”

“Ya, saya dibawa kerumah orang itu dan terjadilah percakapan kami”

*
(percakapan Batara Guru dengan pimpinan kelompok pengeroyok)

“Mengapa kamu menghentikan teman-temanmu yang mengeroyok aku?”

“Ampunilah saya, saya mengenal Tuhanku,” kata orang tersebut sambil sujud di depan Batara Guru.

“Lho, kamu mengenali aku?”

“Ya, saya mengenali Tuhan”

“Kalau kamu mengenal aku, mengapa tidak kamu jelaskan kepada pengikutmu itu, sehingga mereka juga mengenal aku?”

“Maafkan kami Tuhan, biarkan kami seperti ini. Saya sudah nyaman hidup seperti ini, saya bisa menyambung hidup bahkan lebih dari berkecukupan seperti ini. Sebaiknya Tuhan kembali lagi ke langit atau akherat dan jangan Tuhan kembali lagi ke sini, jangan kacaukan tatanan yang sudah saya bikin untuk kenyamanan saya ini.”

“Maksudmu apa? Katanya kamu mengenal aku?”

“Ya, cukuplah saya saja yang mengenal Tuhan, kalau saya bicara apa adanya, mereka tidak akan butuh saya lagi, mereka tidak akan datang kepada saya lagi. Sekarang saya mohon Tuhan tinggalkan tempat ini secepatnya.”

**
( percakapan pada sidang di khayangan )

“Begitulah mas Semar kejadiannya.”

“kh kh kh,,,, wuakakakkkkkkk …” Semar tertawa ngakak

“Lho kenapa mas Semar tertawa?”

“Sesungguhnya kan mas Guru tidak perlu datang lagi ke Dunia. Semua hukum sudah mas Guru tetapkan, dan semua manusia akan tunduk atau ikut pada hukum itu. Mereka punya kehendak bebas dalam menetapkan langkahnya.”

“Pertanyaan saya untukmu mas Semar, bagaimana kamu bisa betah didunia yang tidak mengenalimu?”

“Ya, mas Guru, walaupun sulit, tapi ini mesti saya jalankan. Saya tadinya juga berpikir, identitas apa yang akan saya pakai untuk bisa menjalani kehidupan di dunia ini. Akhirnya saya mimilih identitas sebagai pelayan, sebagai pembantu.”

“lho, kan mereka tidak akan mengenalimu sebagai Dewanya dewa?”

“Lebih baik seperti itu mas Guru, apabila mereka mengenaliku, tatanan dunia akan lebih gempar lagi, mereka akan bingung, kenapa Tuhan ada banyak?”

Semua yang hadir, para dewa dan dewanya dewa di sidang khayangan tersebut tertawa bersama mendengar penjelasan Semar.

Kemurkaan Batara Guru sekarang terjawab oleh dirinya sendiri,
Okeh lah klo begituh,,,, :)

Cag.

_/\_
Salam damai tanpa murka,
Ra-Hayu